Berita ViralTeknologi

BRIN Kembangkan Teknologi Sub-THz dan Cloud Cerdas untuk 6G

Beritadunia.id – Menyongsong generasi jaringan seluler masa depan, BRIN secara resmi mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan teknologi “sub-terahertz (sub-THz)” serta “cloud cerdas / jaringan cerdas” sebagai pondasi untuk implementasi 6G di Indonesia.

Upaya ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk tidak tertinggal dari negara-negara maju dalam persaingan global teknologi telekomunikasi. Dengan sub-THz dan cloud cerdas, BRIN berharap bisa menghadirkan konektivitas berkecepatan tinggi, latensi rendah, dan kapasitas besar — sesuai tuntutan revolusi digital dan transformasi ke smart-city, Internet of Things (IoT), serta layanan digital generasi mendatang.


  • Sub-THz (frekuensi terahertz) dipandang sebagai “jalur kunci” menuju 6G karena menawarkan bandwidth besar yang diperlukan untuk transfer data sangat cepat.
  • Menurut tim peneliti di BRIN, riset mencakup pengembangan perangkat berbasis optik dan waveguide—menggunakan material non-linear dan teknik seperti difference frequency generation (DFG)—untuk menghasilkan sinyal sub-THz yang stabil dan dapat bekerja pada suhu ruangan.
  • Keunggulan sub-THz antara lain potensi kecepatan data tinggi, sangat cocok untuk kebutuhan masa depan seperti streaming ultra-HD, realitas virtual/augmented, IoT berskala besar, hingga komunikasi data antar perangkat dalam jumlah masif.

Namun, teknologi ini juga menuntut riset lanjutan—karena frekuensi tinggi seperti THz memiliki tantangan seperti redaman sinyal dan kebutuhan desain antena / beamforming canggih agar sinyal dapat jangkau dengan stabil.

  • Selain fokus pada spektrum sub-THz, BRIN juga menggarap arsitektur jaringan cerdas berbasis cloud (atau hybrid cloud / edge-cloud) untuk mendukung 6G. Pendekatan ini memungkinkan integrasi komunikasi, komputasi, dan data secara efisien, mendukung layanan real-time, AI, dan IoT. banyak perangkat sekaligus, serta menjaga kecepatan dan stabilitas koneksi—fitur penting untuk smart city, kendaraan otonom, lingkungan industri, hingga layanan augmented / virtual reality.
  • Dengan kombinasi sub-THz + cloud cerdas, 6G tidak hanya soal “jaringan lebih cepat” tapi juga “jaringan pintar” — memampukan berbagai aplikasi kompleks dengan kebutuhan data dan responsivitas tinggi.

Seiring berkembangnya kebutuhan digital — streaming video, komunikasi real time, IoT, smart city, otomasi industri, AI — teknologi saat ini seperti 4G maupun 5G mulai mendekati batas kapasitas, terutama jika jumlah perangkat & data terus tumbuh eksponensial.

Menurut para peneliti, sub-THz dan 6G bisa menjadi jawaban atas tantangan ini: kecepatan transfer data sangat tinggi, latensi rendah, dan kapasitas lebih besar — memungkinkan pengguna mengunduh data besar, streaming resolusi tinggi, hingga mendukung ekosistem IoT dan smart services tanpa lag.

Bagi Indonesia, pengembangan ini penting agar tidak tertinggal dalam revolusi digital global. Ini juga membuka peluang bagi inovasi lokal: industri teknologi, start-up, layanan digital, hingga proyek smart city bisa memanfaatkan infrastruktur 6G agar lebih efisien dan modern.


Meskipun menjanjikan, penerapan sub-THz dan 6G menghadapi sejumlah hambatan teknis dan praktis:

  • Teknologi radio & perangkat penerima: Sub-THz membutuhkan antena/pemancar khusus, waveguide, dan material non-linear — tidak bisa hanya mengandalkan perangkat 4G/5G biasa. Riset dan produksi perangkat ini butuh biaya, waktu, dan kolaborasi ilmuwan.
  • Jangkauan & penetrasi sinyal: Frekuensi tinggi cenderung punya jangkauan fisik lebih pendek dan sulit menembus penghalang (tembok, atmosfer, cuaca). Solusi seperti beamforming, relay, atau surface-reflected wave mungkin diperlukan.
  • Infrastruktur dukungan (cloud, backbone, regulasi): Agar 6G bisa berjalan optimal, dibutuhkan infrastruktur cloud dan backbone data yang kuat, serta regulasi spektrum yang mendukung. Di sinilah peran pemerintah dan regulator penting.
  • Adopsi & ekosistem perangkat: Perangkat pengguna (smartphone, IoT device, dll.) harus kompatibel dengan 6G/sub-THz agar manfaat bisa dirasakan secara luas.

Jika sub-THz + 6G + cloud cerdas berhasil diwujudkan di Indonesia, dampaknya bisa sangat luas:

  • Konektivitas ultra cepat dan stabil: Streaming, konferensi video, realitas virtual/augmented, cloud gaming, dan layanan digital berat lainnya bisa berjalan mulus, tanpa lag.
  • Kemajuan IoT & Smart City: Smart city (transportasi pintar, pengelolaan lalu-lintas, energi, lingkungan), smart home, industri otomatis, hingga layanan publik bisa lebih efektif dan responsif.
  • Dorongan inovasi & ekonomi digital: Startup teknologi, layanan digital, aplikasi berbasis AI, serta riset teknologi bisa tumbuh lebih cepat — membuka lapangan kerja dan kemajuan teknologi lokal.
  • Pengurangan kesenjangan digital: Jika implementasi 6G merata, akses internet cepat bisa semakin tersedia bahkan di area terpencil, mendukung pemerataan digital.

Menurut rencana dari BRIN, riset dan pengembangan sub-THz + cloud cerdas terus dilakukan secara intensif. Kolaborasi antara akademisi, peneliti, industri, dan pemerintah akan menjadi kunci agar 6G bisa diimplementasikan secara optimal di Indonesia.

Diharapkan dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia bisa mulai menguji coba jaringan 6G, sambil menyiapkan regulasi, infrastruktur, dan adopsi perangkat — sehingga saat 6G global siap, Indonesia sudah berada pada posisi siap pakai.


Pengumuman BRIN bahwa mereka tengah mengembangkan teknologi sub-THz dan jaringan/cloud cerdas untuk 6G menandai langkah ambisius Indonesia untuk menyongsong masa depan konektivitas. Jika berhasil, hal ini bisa membawa transformasi digital besar bagi masyarakat, industri, dan infrastruktur nasional.

Namun, keberhasilan bukan dijamin — dibutuhkan riset lanjut, regulasi, investasi infrastruktur dan adaptasi perangkat. Tantangan ini harus dihadapi bersama — pemerintah, peneliti, dan masyarakat.

Meski demikian, potensi manfaat yang bisa digenggam sangat besar. Semoga upaya ini bisa membawa Indonesia lebih siap memasuki era 6G — bukan hanya sebagai pengguna, tapi juga sebagai pelopor inovasi dan teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *