Berita ViralPolitikTeknologi

Penembak Garda Nasional AS Mengaku Tak Bersalah, Terancam Hukuman Mati

Beritadunia.id

  • Pada 26 November 2025, terjadi insiden penembakan terhadap dua anggota United States National Guard dekat kawasan Gedung Putih, Washington, DC. Satu anggota, Sarah Beckstrom (20 tahun), tewas; satu lainnya, Andrew Wolfe (24 tahun), kritis.
  • Pelaku ditangkap di tempat kejadian setelah sempat ditembak dan dilerai oleh pasukan Guard lainnya. Pelaku diketahui bernama Rahmanullah Lakanwal — pria 29 tahun, warga negara Afghanistan, yang sebelumnya tiba di AS lewat program relokasi pasca-perang Afghanistan.
  • Dalam dakwaan resmi, Lakanwal dituduh melakukan pembunuhan tingkat pertama (first-degree murder), percobaan pembunuhan (assault with intent to kill), dan pelanggaran kepemilikan senjata api secara ilegal.
  • Sidang pertama digelar 2 Desember 2025 — Lakanwal hadir secara virtual dari ranjang rumah sakit (karena luka tembak), lewat penerjemah, dan secara resmi menyatakan “tidak bersalah” (plea not guilty) atas seluruh dakwaan.

⚖️ Tuduhan Berat & Ancaman Hukuman Mati

  • Jaksa federal telah menyatakan akan menuntut hukuman mati terhadap Lakanwal. Keputusan akhir jika memang mengajukan death penalty akan ditentukan kemudian oleh pejabat yang berwenang.
  • Sidang mendatang direncanakan pada 14 Januari 2026 — untuk memperdalam penyelidikan, termasuk motif, bukti, dan kemungkinan dakwaan tambahan.
  • Polisi menyebut ini sebagai aksi “ambush” atau penyergapan — pelaku diduga telah merencanakan sejak awal, termasuk melakukan perjalanan jauh ke DC dengan tujuan spesifik.

🧑‍⚖️ Identitas Pelaku & Latar Belakang — Apa yang Diketahui Sekarang

  • Rahmanullah Lakanwal tiba di Amerika Serikat pada 2021 sebagai bagian dari program relokasi warga sipil Afghanistan, setelah evakuasi pasca-perang di negaranya.
  • Sebelumnya, dia pernah disebut sebagai bagian dari unit yang bekerja sama dengan AS di Afghanistan — informasi ini kemudian mencuat sebagai bagian dari konteks keamanan dan proses resettlement.
  • Pengacara pembela mencatat bahwa Lakanwal tak memiliki catatan kriminal sebelumnya; namun pihak penuntut meyakini bukti yang ada “sangat kuat” dan menyerukan penahanan tanpa jaminan.

🌐 Dampak & Respons Publik — Politik, Imigrasi, dan Keamanan

  • Serangan ini memicu reaksi keras dari pemerintahan, termasuk dari Donald Trump — yang menyebut peristiwa sebagai “aksi teror”. Kritik langsung ditujukan kepada kebijakan imigrasi dan proses pemeriksaan ulang terhadap pendatang dari Afghanistan.
  • Kasus ini menambah tekanan terhadap debat nasional di AS mengenai imigrasi, keamanan nasional, dan pengawasan terhadap penerima suaka. Pihak berwenang tengah menyelidiki apakah pelaku telah mengalami radikalisasi setelah tiba di Amerika Serikat.
  • Di sisi komunitas imigran Afghanistan, ada kekhawatiran bahwa peristiwa ini bisa memicu sentimen negatif, stigma, dan diskriminasi terhadap warga sesama Afghanistan yang tinggal di AS — meskipun banyak dari mereka hidup damai.

📝 Penegakan Hukum & Proses Selanjutnya

  • Saat ini Lakanwal ditahan tanpa jaminan (no-bail/detention without bond) — hakim menilai ancaman terhadap publik terlalu besar untuk membebaskan terdakwa sebelum persidangan.
  • Jaksa federal telah menyatakan akan mempertimbangkan hukuman mati — pilihan yang tergolong langka di kasus penembakan di wilayah DC dan makin menarik perhatian internasional.
  • Pihak berwenang juga akan mendalami motif, kemungkinan jaringan yang terlibat, serta proses vetting dan resettlement — sebagai bagian dari evaluasi kebijakan keamanan dan imigrasi US ke depan.

🧭 Kenapa Kasus Ini Menarik untuk Diikuti

  • Ini adalah salah satu insiden paling serius terhadap pasukan Garda Nasional di wilayah dalam negeri AS sejak bertahun-tahun — sehingga berpotensi mengubah kebijakan keamanan dan pengawasan imigrasi.
  • Tuntutan hukuman mati membawa tekanan besar dalam persidangan: jika dijatuhkan, menjadi preseden bagi penanganan kasus serupa di masa depan.
  • Kasus membuka perdebatan: antara hak asasi manusia (suaka & integrasi imigran) vs keamanan nasional — dua aspek yang seringkali berbenturan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *