ArtisBerita ViralPolitik

Kronologi Penangkapan Dewi Astutik di Kamboja, Terdeteksi Sejak 17 November

Beritadunia.id

🌐 Latar: Siapa Dewi Astutik dan Kasus yang Membelitnya

https://akcdn.detik.net.id/visual/2025/12/02/dewi-astutik-1764645232391_169.jpeg?q=90&w=400
https://www.crwflags.com/fotw/images/i/int-rpol.gif
  • Dewi Astutik, juga dikenal dengan inisial PA (usia 43 tahun), telah menjadi buron internasional (Interpol) β€” terkait kasus penyelundupan sabu seberat 2 ton senilai sekitar Rp 5 triliun.
  • Namanya masuk daftar DPO setelah pihak penegak hukum menuduh dia menjadi bagian dari jaringan narkoba besar, dengan jaringan distribusi lintas negara.
  • Tuduhan menyebut Dewi bukan hanya sebagai kurir β€” melainkan bagian dari inti jaringan, termasuk sebagai perekrut dan pengendali distribusi.

Penangkapan Dewi dianggap sebagai pukulan besar terhadap sindikat narkoba internasional β€” terutama karena skala barang bukti sangat besar (2 ton sabu).


πŸ“… Kronologi Penangkapan β€” Dari Intelijen Hingga Tangkapan di Hotel Kamboja

Berikut garis waktu peristiwa berdasarkan pengungkapan resmi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan kerja sama internasional:

Tanggal / TahapKeterangan
17 November 2025Tim intelijen BNN menerima informasi tentang keberadaan target (Dewi) di Phnom Penh, Kamboja.
25 November 2025Surat perintah dikeluarkan, dan tim penangkapan dibentuk. Tim diberangkatkan menuju Kamboja.
30 November 2025Tim tiba di Phnom Penh, dan mulai koordinasi dengan KBRI, kepolisian lokal, serta instansi terkait di Kamboja.
1 Desember 2025, pukul 13.39 waktu setempatDewi Astutik akhirnya ditangkap di lobi sebuah hotel di Sihanoukville, provinsi pesisir Kamboja.
Saat penangkapanDewi berada di dalam kendaraan β€” Toyota Prius warna putih β€” bersama seorang pria. Petugas gabungan langsung mengamankannya tanpa perlawanan.

Menurut Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto, operasi penangkapan ini merupakan hasil kerja sama intensif antara BNN, Interpol, Badan Intelijen Strategis (BAIS), serta pihak berwenang Kamboja β€” termasuk dukungan diplomatik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh (KBRI Phnom Penh).

Setelah diamankan, Dewi diborgol dan dibawa ke kendaraan lain sebelum akan dideportasi ke Indonesia.


πŸ”’ Penangkapan & Konteks Hukum: Interpol, DPO & Sindikat Internasional

  • Dewi Astutik sudah berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang) global atas perintah BNN sejak 2024 terkait penyelundupan sabu 2 ton.
  • Dia disebut sebagai β€œrekrutor dan pengendali jaringan narkoba Asia–Afrika,” bukan sekadar sebagai kurir. Hal ini memperkuat dugaan bahwa kasus ini melibatkan jaringan transnasional.
  • Dalam jumpa pers, Kepala BNN menegaskan bahwa pemberantasan narkoba adalah bagian dari upaya kemanusiaan dan pencegahan bahaya sosial β€” bukan sekadar kriminalitas semata.

Penangkapan ini sekaligus menunjukkan koordinasi antarnegara dalam menindak pelaku kejahatan lintas batas β€” suatu bentuk kerja sama internasional yang dinilai penting bagi penegakan hukum di era globalisasi.


πŸ“Έ Penampakan & Identitas Saat Ditangkap

  • Berdasarkan foto resmi dari BNN dan media, Dewi tampak mengenakan kaus putih dan celana panjang warna biru dongker saat ditangkap.
  • Penangkapan dilakukan secara tertutup β€” di dalam mobil, sebelum melangkah ke hotel β€” dan petugas segera memborgol Dewi serta membawanya pergi tanpa perlawanan.
  • Setelah diamankan, Dewi akan menjalani prosedur ekstradisi dan pemulangan ke Indonesia untuk proses hukum lebih lanjut.

πŸ§‘β€πŸ€β€πŸ§‘ Korban & Jejak Masa Lalu β€” Dari Tenaga Kerja ke DPO

Menurut laporan media lokal, sebelum dikenal sebagai buron internasional, Dewi sempat bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri. Setelah kembali ke kampung halamannya di Ponorogo, Jawa Timur, Dewi menghilang dan kemudian masuk jaringan narkoba.

Menurut tetangga lamanya, Dewi pernah pamit ke luar negeri β€” disebut akan bekerja di Kamboja setelah Lebaran 2023 β€” jauh sebelum kasus pencarian dan penyelidikan intensif.

Fakta ini menunjukkan bagaimana pelacakan terhadap pelaku sindikat narkoba internasional sering berhadapan dengan mobilitas lintas negara dan penyamaran identitas β€” membuat kasus seperti ini sulit diungkap tanpa kerja intelijen dan koordinasi internasional.


πŸ“Œ Implikasi Penangkapan: Pesan Keras bagi Sindikat Narkoba & Kerja Sama Internasional

Penangkapan Dewi Astutik memberikan beberapa implikasi penting:

  • Definisi ulang bagaimana sindikat narkoba internasional bisa bergerak β€” dengan modus β€œkabur ke luar negeri,” ganti identitas, dan operasi tertutup. Penegakan hukum harus adaptif.
  • Bukti bahwa kerja sama intelijen dan diplomasi β€” antara BNN, Interpol, BAIS, dan otoritas asing β€” esensial dalam menangani kejahatan transnasional.
  • Isu narkoba diposisikan bukan sekadar kriminalitas, tapi masalah kemanusiaan β€” ikut mendukung program rehabilitasi dan pencegahan, bukan hanya penjara.
  • Potensi efek jera bagi pelaku lain β€” bahwa pelarian ke luar negeri tidak serta-merta menjamin aman. Penegak hukum bisa melacak hingga ke negara lain.

βœ… Kesimpulan

Penangkapan buron Interpol Dewi Astutik di Kamboja pada 1 Desember 2025 menandai keberhasilan signifikan aparat penegak hukum Indonesia dalam meredam jaringan narkoba internasional. Operasi ini diawali dari informasi intelijen pada 17 November, berujung pada aksi gabungan BNN, Interpol, BAIS, dan otoritas Kamboja β€” menunjukkan sinergi kuat lintas negara.

Kasus ini menyadarkan publik bahwa kejahatan narkoba tidak mengenal batas nasional β€” dan bahwa upaya pemberantasan memerlukan kerja sama, kejelian intelijen, serta komitmen hukum.

Kini, setelah diamankan dan dibawa ke Indonesia, fokus bergeser ke proses hukum, penyidikan, dan tindak lanjut untuk mengekspos jaringan yang lebih luas. Penangkapan Dewi Astutik bisa menjadi titik balik dalam perang melawan narkoba, asalkan koalisi penegak hukum tetap kompak dan transparan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *