Esports Nations Cup Umumkan Mitra Penerbit Resmi yang Baru
Beritadunia.id – Menyongsong penyelenggaraan perdana Esports World Cup Foundation (EWCF) lewat ENC, panitia resmi mengumumkan tiga mitra penerbit (publisher) baru: Chess.com, MOONTON Games, dan SNK. Ketiganya bergabung bersama publisher pendiri seperti Electronic Arts (EA), KRAFTON, Tencent, dan Ubisoft untuk memperkuat fondasi turnamen internasional antara negara.
Pengumuman ini disampaikan sehari setelah dirilis resmi oleh EWCF, yang menekankan pentingnya peran penerbit sebagai kolaborator dalam merancang jalur kualifikasi, format pertandingan, dan memastikan integritas kompetisi bagi setiap judul gim.
Mengapa Kehadiran Chess.com, MOONTON & SNK Penting
- Chess.com membawa ekosistem gim strategi dan pikir ke kompetisi, memungkinkan judul berbasis catur atau strategi masuk sebagai bagian turnamen — memperluas ragam genre.
- MOONTON Games mewakili gim mobile / MOBA populer, yang punya basis pemain besar di Asia. Kehadiran MOONTON memberi perwakilan genre mobile, memperkuat inklusivitas bagi pemain dari berbagai platform.
- SNK masuk dari kategori gim fighting / klasik, menambah variatif genre dan memberi ruang bagi komunitas gim kompetitif berbeda untuk bersaing di panggung dunia.
Dengan ketiganya, ENC menjanjikan koleksi judul yang lebih luas — dari gim strategi, mobile MOBA, hingga gim pertarungan — sehingga kompetisi nasional berbasis gim bisa lebih representatif terhadap keragaman ekosistem esports global.
Format & Struktur: Apa yang Berubah di ENC 2026
Turnamen akan mengambil format “nation‑versus‑nation”, berbeda dari banyak kompetisi esports yang fokus pada klub atau tim independen. Artinya: pemain akan mewakili negara asal mereka — bukan organisasi atau tim swasta.
Konfirmasi mitra penerbit baru memberi landasan kuat untuk format global ini: setiap penerbit akan membantu mendesain jalur kualifikasi, struktur pertandingan, dan sistem peringkat untuk gim‑gim mereka masing-masing. Tujuannya: memastikan kompetisi adil, relevan, dan konsisten di seluruh dunia.
Rencana awal: turnamen perdana diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, pada November 2026. Setelah itu, ENC akan menggunakan model tuan rumah bergilir setiap dua tahun, memberi kesempatan bagi berbagai negara menjadi host.
Dampak bagi Dunia Esports & Peluang untuk Indonesia
Pengumuman ini menandai langkah besar dalam evolusi esports internasional — dari turnamen berbasis tim/klub menuju identitas nasional. Hal ini membuka peluang bagi banyak negara, termasuk Indonesia, untuk membangun tim nasional esports, merekrut talenta lokal, dan bersaing di ajang global.
Dengan beragam genre yang diakomodasi — dari catur digital, mobile, hingga fighting — pemain dari berbagai latar belakang bisa menemukan panggung. Ini bisa memacu perkembangan esports grassroots, pelatihan profesional, dan reputasi tim nasional di mata dunia.
Bagi penerbit gim, keikutsertaan dalam ENC memberi nilai tambah: komunitas global, eksposur internasional, serta legitimasi kompetisi yang bisa membantu menjaga kualitas dan regulasi di industri gim.
Tantangan & Hal yang Perlu Diperhatikan
Meski prospek besar, penyelenggaraan turnamen internasional berbasis negara punya tantangan:
- Koordinasi antar penerbit dengan standar global — memastikan kualifikasi, integritas, dan setara hak tampil untuk semua negara.
- Logistik dan pendanaan turnamen besar — perjalanan global, distribusi tim, regulasi nasional, dan dukungan infrastruktur.
- Kesetaraan akses bagi pemain dari negara berkembang — agar talent dari seluruh dunia bisa bersaing, bukan hanya pemain dari negara maju.
Namun, dengan komitmen dari EWCF dan penerbit resmi, ENC berpeluang menjadi tonggak baru bagi esports dunia.
ENC — Panggung Baru Esports Dunia
Pengumuman mitra penerbit resmi baru — Chess.com, MOONTON Games, dan SNK — memperkuat fondasi Esports Nations Cup sebagai turnamen internasional bertitel nasional pertama dan multi‑judul. Dengan struktur yang matang dan dukungan berbagai genre, ENC bisa menjadi ajang besar yang memberi ruang bagi pemain di seluruh dunia untuk mengibarkan bendera negaranya di dunia digital.
Bagi komunitas esports dan penggemar, ini bukan hanya soal gim atau turnamen — ini soal identitas nasional, kebanggaan, dan peluang bagi generasi pemain berikutnya.

